15 Oktober 2008

Tugas editorial

ANAK DI BAWAH UMUR BEKERJA LAYAKNYA ORANG DEWASA

Mempekerjakan anak di bawah umur memang sudah terjadi sekian lama.bukan hanya di Indonesia tapi banyak juga terjadi di negara-negara di dunia.miris memang mendengar bahkan melihat kenyataan pahit ini.anak-anak dibawah umur ini yang seharusnya mereka bersekolah untuk meraih cita-cita untuk masa depan mereka,kini harus bekerja demi membantu orang tua mereka."Mencari sesuap nasi demi memyambung hidup",itulah alasan klasik yang sering kita dengar.lalu dimanakah peran orang tua yang seharusnya bertanggung jawab memberi makan dan membiayai sekolah mereka.faktor ekonomilah yang membuat banyak dari orang tua membiarkan anak-anak mereka bekerja.realita seperti ini memang sering kita lihat,dari anak-anak yang mengamen,meminta-minta,berjualan di pinggir jalan dan sebagainya.ini yang membuat penulis prihatin menyaksikannya.anak-anak di usia 12 s/d 16 tahun harus bekerja layaknya orang dewasa.ini terjadi di daerah Jakarta dan Bekasi mungkin ada juga di kota-kota besar lainnya.dengan upah Rp.15.000 s.d Rp.20.000/hari mereka harus bekerja sebagai kernet dari Metromini dan bus angkutan dalam kota.seharusnya anak seusia itu yang seharusnya sekolah,mereka harus bekerja layaknya orang dewasa.jam kerja mereka pun terbilang sangat memprihatinkan.mereka harus bekerja dari jam 03.00 wib hingga 12.00 wib.sungguh disayangkan pekerjaan kernet angkutan umum yang seharunnya di kerjakan oleh orang dewasa harus dikerjakan oleh anak-anak di bawah umur.mereka dipaksa ataukah terpaksa?.apa mungkin karena merasa menggaji anak-anak lebih kecil bayarannya bila dibandingkan orang dewasa sehingga untuk para supir mendapat komisi yang lebih besar.apakah ini perbuatan yang berpri kemanusiaan?.marilah kita renungkan apa yang seharusnya kita lakukan agar anak-anak di bawah umur ini tidak harus bekerja yang tidak selayaknya.

Tidak ada komentar: